
SANGATA, KOMPAS.com - Ratusan warga pada tiga desa di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur dalam beberapa hari terakhir takut menggunakan kompor gas elpiji bantuan pemerintah.
Itu akibat maraknya pemberitaan tentang musibah ledakan dan kebakaran akibat kebocoran gas elpiji. Mereka pilih memasak dengan kayu atau minyak tanah ketimbang menggunakan peralatan gas.
Sebagian warga lagi sudah berani menggunakan kompor gas namun setelah menggantikan peralatannya, yakni selang dan regulator yang dianggap aman. Terutama, selang dan regulator merk care compact 300 Mba 2 Kg/h, sedangkan selangnya berwarna orange isi dalamnya seperti karet warna hitam tulisan tekanan maksimum 0,5 Mpa.
"Warga di sini ketakutan menggunakan peralatan jatah pemerintah itu," kata Hj Aminah, warga desa Teluk Pandan, Rabu (28/7/2010).
Ia menuturkan, ratusan keluarga mendapat bantuan gratis pemerintah, yakni tabung tiga kilogram, regulator dan selang, pada bulan April 2010. "Tetapi dalam beberapa hari terakhir, ratusan warga kami tidak berani menggunakan peralatan bantuan gratis pemerintah itu," tutur dia.
"Yang saya ketahui dari warga kampung lain, semuanya mengembalikan kepada perusahaan pemasok. Sedangkan untuk selang dan regulator kami membeli di toko-toko yang menggunakan kawat putih, seperti yang selama ini terbukti aman" imbuh dia.
"Saya pikir, tabung gas tiga Kg itu tidak ada masalah, justru lebih enak karena kecil untuk dipindah-pindah tempat dan dibersihkan," kata dia. Warga Teluk Pandan lainnya H Daeng Mambbate menceritakan, semua warga di daerahnya kini tidak berani menggunakan selang dan regulator jatah itu.
Sedangkan Hj Sunarti yang didampingi suaminya, Dg Manambu, warga Desa Kandolo Kecamatan Teluk Pandan juga mengatakan baru berani menggunakan kompor gas jatah pemerintah itu setelah menggantikan selang dan regulatornya.
Itu akibat maraknya pemberitaan tentang musibah ledakan dan kebakaran akibat kebocoran gas elpiji. Mereka pilih memasak dengan kayu atau minyak tanah ketimbang menggunakan peralatan gas.
Sebagian warga lagi sudah berani menggunakan kompor gas namun setelah menggantikan peralatannya, yakni selang dan regulator yang dianggap aman. Terutama, selang dan regulator merk care compact 300 Mba 2 Kg/h, sedangkan selangnya berwarna orange isi dalamnya seperti karet warna hitam tulisan tekanan maksimum 0,5 Mpa.
"Warga di sini ketakutan menggunakan peralatan jatah pemerintah itu," kata Hj Aminah, warga desa Teluk Pandan, Rabu (28/7/2010).
Ia menuturkan, ratusan keluarga mendapat bantuan gratis pemerintah, yakni tabung tiga kilogram, regulator dan selang, pada bulan April 2010. "Tetapi dalam beberapa hari terakhir, ratusan warga kami tidak berani menggunakan peralatan bantuan gratis pemerintah itu," tutur dia.
"Yang saya ketahui dari warga kampung lain, semuanya mengembalikan kepada perusahaan pemasok. Sedangkan untuk selang dan regulator kami membeli di toko-toko yang menggunakan kawat putih, seperti yang selama ini terbukti aman" imbuh dia.
"Saya pikir, tabung gas tiga Kg itu tidak ada masalah, justru lebih enak karena kecil untuk dipindah-pindah tempat dan dibersihkan," kata dia. Warga Teluk Pandan lainnya H Daeng Mambbate menceritakan, semua warga di daerahnya kini tidak berani menggunakan selang dan regulator jatah itu.
Sedangkan Hj Sunarti yang didampingi suaminya, Dg Manambu, warga Desa Kandolo Kecamatan Teluk Pandan juga mengatakan baru berani menggunakan kompor gas jatah pemerintah itu setelah menggantikan selang dan regulatornya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar