JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akhirnya keluar sebagai juara umum di kejuaraan karate Asia Pasifik Hayashi-Ha Shito Ryu Kai yang digelar di Volly Hall, Senayan 31 Juli-1 Agustus 2010.
Dari hasil babak final, Minggu (1/8/2010) karateka-karateka Indonesia mampu merebut 14 emas, 20 perak, dan 22 perunggu, disusul oleh Malaysia dengan 13 emas, 10 perak dan 6 perunggu.
Kemudian Iran, 11 emas, 11 perak dan 6 perunggu. Jepang dan Singapura berada di urutan 4 dan lima dengan perolehan Jepang (10 emas, 5 perak, 2 perunggu) dan Singapura (2 perak dan 3 perunggu).
Nyaris tak ada dominasi dalam pertandingan yang diikuti oleh 215 karateka dari lima negara tersebut. Kemampuan karateka hampir rata-rata sama.
Kendati tampil sebagai Juara Umum, namun tim Indonesia gagal merebut emas di nomor bergengsi yakni di Kumite Beregu Putra/Putri. Untuk kelas Kumite Putra, karateka Jepang mampu merebut medali emas, disusul oleh Tim Iran dengan perak dan Tim Indonesia dengan perunggu. Sementara untuk kelas Kumite Putri, karateka-karateka Indonesia mampu ditekuk tim Malaysia, dan tempat ketiga diraih oleh karateka-karateka putri Iran.
"Ajang ini sangat bagus bagi karateka-karateka Indonesia untuk mengasah kemampuan dan keahlian mereka. Saya berharap kejuaraan semacam ini akan terus berlanjut. Saya sendiri bangga sebagai bangsa Indonesia, meski ini kejuaraan karateka internasional pertama namun sudah dapat diikuti oleh 5 negara. Semoga ini menjadi awal yang baik," papar Rita Wibowo, Ketua Umum KONI Pusat.
Pemain Pelatnas
Sementara dari kubu pemain pelatnas, yang semula rencananya menurunkan Sembilan pemain lapis kedua ternyata hanya mampu mendatangkan empat pemainnya saja. Hal ini menurut Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Karatedo Indonesia (PB FORKI) Hendardji Soepandji disebabkan mereka semua saat ini masih berada di daerah masing-masing.
"Yang turun hanya empat orang, karena yang lain sudah kembali ke daerah masing-masing selepas seleknas lalu. Beberapa diantaranya juga masih mengalami cedera," ungkap Hendardji, di sela penutupan acara, Minggu (1/8/2010).
Empat dari pemain pelatnas tersebut berhasil menorehkan prestasi yang cukup menggembirakan dengan dua medali emas, satu medali perak dan sattu medali perunggu. Tiga medali diantaranya diperoleh Cristo Mondolo (emas), Yulizar (perak) dan Martinel (perunggu). Melihat pencapaian ini, Hendardji mengaku puas dan cukup menghargai jerih payah pemain pelatnas.
"Saya rasa ini sudah cukup lumayan, mengingat mereka semua berhasil mendapat medali. Minggu ini ada ada seleknas dan kompetisi ini. Buat saya prestasi ini sangat bagus karena tidak mudah bertarung di dua kompetisi besar dalam pekan yang sama," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar