MAJALAYA, KOMPAS.com — Upaya petugas pemadam kebakaran mengendalikan api yang meluluhlantakkan lebih dari 1.000 kios dan lapak dalam kebakaran di Pasar Baru Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin pagi, terhambat sempitnya jalan menuju lokasi kebakaran.
"Kalau tidak ada hambatan tersebut, mungkin saja kobaran api tidak akan terlalu lama," kata Asisten Pembangunan dan Ekonomi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung H Juhana Atmawisastra.
Menurut Juhana, saat meninjau lokasi kebakaran Pasar Baru, jika saja kobaran api tersebut tidak lama, ia yakin akan banyak kios atau lapak yang terselamatkan.
"Tapi karena kondisi jalan di sini agak sempit akibat adanya pedagang yang menjajakan dagangannya hingga memakan badan jalan, laju kendaran pemadam kebakaran jadi terlambat," katanya, Senin (19/7/2010).
Sumber api, menurut perkiraan Sodikin, berasal dari salah satu kios di sudut sebelah timur Pasar Baru, yang kemudian merembet ke kios terdekat di sebelahnya, dan dalam waktu sekitar dua jam semua kios ludes.
Lama kobaran api, menurut Sodikin, lebih kurang dua jam, dan dalam waktu selama itu lebih dari 800 kios dan lebih dari 500 lapak ludes dalam seketika terlalap api.
"Bukan hanya kios dan lapak yang berada di dalam pasar saja, entah berapa ratus lapak milik pedagang kaki lima yang berada di luar lokasi pasar juga sebagian besar habis terbakar," ujar Sodikin.
Udung Diurahman, Sekdes Majakerta, memperkirakan kerugian akibat kebakaran tidak kurang dari Rp 1,5 miliar.
"Besarnya kerugian ini sifatnya sementara, bukan hanya kerugian dari bangunan kios saja, melainkan juga termasuk barang dagangan," kata Udung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar