Minggu, 08 Agustus 2010

LEDAKAN DI MATRAMAN "Dimasukkan ke Air, Tabung Gas Meledak"

JAKARTA, KOMPAS.com - Waspadalah, tabung berisi gas bisa meledak tanpa dipicu api. Minggu (8/8/2010) pukul 15.15, tabung gas 3 kilogram yang diduga bocor, meledak karena dikocok di air. Peristiwa terjadi di Pasar Jangkrik, Kayu Manis V/1, RT 7 RW 4, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur.
Yusuf (57) dan korban, Samsul Hadi (53) yang ditemui di lokasi kejadian memaparkan, awalnya Yusuf, pemulung botol plastik yang tinggal di Pasar Jangkrik, Kayu Manis V/1, RT 7 RW 4, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur (Jaktim) itu, membeli tabung berisi gas tiga kilogram.
”Saya membeli tabung tersebut dari Warung Mbak Tiah, tak jauh dari rumah ini. regulator saya pasang, terdengar suara mendesis dari leher tabung maupun dari bagian tengah perut tabung, yaitu bagian sambungan tabung,” papar Yusuf.
Ia lalu berteriak memberi tahu tetangga sekelilingnya, ”Gas bocor, gas bocor. Padamkan listrik!”. Tetangga sekeliling pun tanggap. Mereka segera memutus aliran listrik di rumah masing-masing.
Sementara itu, tetangga yang datang membantu mengambil ember dan diisi air. Yusuf lalu merendam gas yang bocor ke dalam air. Tabung gas yang direndam dalam ember berisi air itu menimbulkan banyak gelembung udara. Hanya dalam hitungan detik, air menjadi hangat.
Di antara para tetangga, tampak Syamsul Hadi (53). Ia berkata, untuk mempercepat gas ke luar dari tabung dengan aman, sebaiknya posisi tabung gas di dalam air dibalik. Yusuf lalu membalik tabung gas di dalam air dan mengocoknya dengan harapan, gas cepat habis. Yang terjadi justru sebaliknya. Gelembung air makin banyak. Air pun makin panas, dan, ”Duarrr!!!” ledakan menggema.

Wajah, kedua tangan dan kaki Yusuf terbakar. Api pun menyambar bagian depan rumah Pendi, tetangga Yusuf, dan menghanguskan terpal yang terpasang di atas. Sebagian tumpukan botol plastik bekas milik Yusuf, leleh.

Syamsul yang merasa bersalah, ikut memadamkan api bersama para tetangga lainnya. ”Saat itu seluruh aliran listrik sudah mati. Jilatan api juga mencapai kabel-kabel listrik,” tutur Yusuf.

Setelah api padam, Syamsul dibawa ke Poliklinik Karya, tak jauh dari lokasi. Syamsul yang ditemui di rumah kontrakkannya di RT 8 RW 4, menyampaikan hal senada. ”Setelah mendapat perawatan di sana, saya pulang,” ucapnya. Wajah, tangan dan kaki Syamsul tampak berlulur salep luka bakar.

Syamsul, pria asal Solo itu adalah supir lepas. ”Tapi lebih sering kerja serabutan,” ungkapnya. Ia, Yusuf, dan warga sekitar berharap, Pertamina mau bertanggungjawab menanggung biaya pengobatan dan kerusakan karena sudah jelas, penyebab ledakan tabung gas tiga kilogram ini adalah tabung gas yang bocor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Prima Radio 98.5 FM on Facebook

Prima Radio 98.5 FM on Facebook